Kamis, 19 Februari 2015

Pemakai Batu Nagasui Pancawarna Hijau Merasa Hatinya Tenang


JPNN.com

BATU akik lagi naik daun. Pesonanya memikat banyak masyarakat. Keunikan warna, bentuknya, serta bahkan nuansa mistisnya, terus diburu.
   
Harga sebuah batu akik dapat mulai dari ratusan sampai puluhan jeti rupiah. Harga dipengaruhi beberapa faktor, seperti kejernihan, potongan, serta ukuran. Batu Bacan, contohnya. Harganya dapat mencapai puluhan jeti rupiah. Batu yg berasal dari Bacan, pulau di barat daya Halmahera, Maluku Utara, itu kini menjadi primadona, menjadi buruan banyak masyarakat.
     
Untuk mendapatkan batu mulia atau batu alam ini terbilang mudah. Di Kota Semarang, misalnya, datang saja ke market Dargo di Jalan Dr Cipto. Tempat ini malahan diklaim sebagai Gemstone Center Semarang. Di sana, selain pedagang, banyak pula para perajin.
     
Seperti Chandra (54), penduduk Jalan Sri Rejeki Kalibanteng Kidul, Semarang, ini datang ke market Dargo untuk memuaskan hobinya berburu batu akik. Ia menyukai batu akik karena keindahan warnanya, kekuatan, sampai menygkut mistik.

"Saya lebih menyukai Bacan Hijau serta Fire Oval Oranye. Warna cerah serta kemurnian seratnya begitu indah. Rasanya tenang serta bahagia saat melihat batu cincin ini," ungkapnya. Harga batu Bacan milik Chandra dibeli seharga seharga Rp 5 jeti di Jakarta.
     
Menurut Chandra, cincin batu akik tak hanya sebatas perhiasan. Secara psikologis, katanya, batu yg dipakai dapat membawa aura positif buat pemakainya. Karena alasan itulah ia senang mengoleksi serta sampai saat ini mengaku memiliki bermacam akik serta batu mulia lainnya seperti zamrud, kecubung, badar besi, safir, lavender, red baron, dll.

"Sebenarnya batu jg dapat dipakai berinvestasi, umumnya saya jual kembali jika memiliki lebih dari satu dengan jenis batu yg sama," ucapnya.
     
Berbeda dengan Syaiful (40), ia lebih suka membeli batu akik yg masih berbentuk mentahan atau bongkahan batu alam. Alasannya, selain dapat melihat langsung bentuk keasliannya jg dapat mendapatkan harga relatif lebih murah.

"Beli bongkahan akik lebih terjamin keasliannya karena dapat melihat serta mengecek langsung. Harga jg lebih murah," terangnya.
     
Ia lebih suka batu akik kelas menengah semacam Nogo Suwi, Sleman, serta Klawing. Guratan siluet yg halus merupakan daya tarik bagi Syaiful untuk mengoleksinya. Ia akan membawa ke perajin untuk dibuat jadi cincin. "Kalau telah jadi tinggi harganya, dapat mencapai Rp 1,5 jeti. Lha ini satu bongkahan cuma Rp 30.000 saja," tambahnya.

Itulah uniknya batu alam akik. Harganya relatif. karena jika hobi, unik, harga tak dapat dipatok. Kini, batu akik nilainya tinggi, tak kalah pesonanya dengan permata atau  berlian. (aam/bow)


Kunjungi Purbalingga, Anggota DPRD Padang Sidempuan Borong ...
Tribunnews-

Pamor Batu Akik asal sungai Klawing Purbalingga, ternyata terdengar sampai daerah Padang Sidempuan Provinsi Sumatera Utara.

Saat kunjungan kerja di Purbalingga, Kamis (15/1), para anggota DPRD Kota Padang Sidempuan menyatakan ketertarikannya terhadap batu akik Nogosui serta Pancawarna yg gaungnya terdengar sampai ke daerah pecahan Tapanuli Utara itu.

“Kami mendengar ada anugerah dari sungai Klawing disini yg menghasilkan batu akik. Kami ingin membuktikan kebenaranya, kebetulan kami berkesempatan mengunjungi Purbalingga,” ujar Ketua Komisi I DPRD Kota Padang Sidempuan, Marataman Siregar, saat diterima pimpinan DPRD Purbalingga di Ruang Paripurna DPRD setempat.

Kunjungan kerja tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD setempat Tati Aryani Tambunan. Kedatangan mereka, diterima oleh Ketua DPRD Tongat didampingi para Wakil Ketua Dewan serta sejumlah eksekutif dari dinas terkait.

Ketua DPRD Purbalingga, Tongat membenarkan adanya booming batu akik Klawing yg saat ini sedang digandrungi masyarakat. Menurut Tongat, naiknya pamor batu akik Klawing mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Saat ini memang baru jadi tren di kalangan masyarakat. Banyak masyarakat yg mencari batu akik di sungai Klawing serta memolesnya menjadi cincin batu akik yg benilai jual tinggi. Temuannya telah lama, namun trennya baru saat ini,” jelas Tongat.

Usai penerimaan, para legislator Padang Sidempuan kemudian diajak berburu batu akik Klawing ke perajin di Desa Penaruban Kecamatan Kaligondang.

Kebetulan di desa itu baru saja terbentuk paguyuban perajin batu Klawing yg beranggotakan sampai 41 perajin.


PNS di Banyumas Wajib Pakai Cincin Akik
Seruu.com

 Tak hanya Pegawai Negeri Sipil (PNS) di jajaran Pemkab Purbalingga, para PNS Pemkab Banyumas jg diminta memakai cincin batu akik setiap hari Kamis bersamaan dengan penggunaan baju khas Banyumasan.  Kebijakan itu guna meramaikan market akik Serayu Stone di Jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Bupati  Banyumas, Achmad Husein, himbauannya untuk menggunakan cincin akik, tidak ada hubungannya dengan dunia mistik, melainkan hanya bertujuan untuk meramaikan market akik serta meningkatkan penghasilan para pedagang akik. “Ini hanya himbauan serta tidak ada hubungannya dengan dunia mistik. Karena market akik ini telah kita dirikan dan tentu saja harus kita ramaikan,” kata Husein, Rabu saat meninjau market batu akik di Purwokerto, Rabu (11/2/2015).

Menurut Husein, setelah market akik Serayu Stone ini ramai, pemkab akan mengembangkan market akik di lantai 2 market Wage. Dalam kunjungannya tersebut, bupati sempat membeli cincin akik Naga Suwi.

Salah satu pedagang akik, Lujeng mengatakan, sangat senang dengan kedatanga para pejabat Banyumas ke market akik. Dagangan akiknya banyak yg terjual serta selain itu jg supaya market akik lebih dikenal masyarakat luas.

“Apalagi bupati mengeluarkan himbauan supaya pejabat menggunakan akik setiap hari Kamis, ini tentu sangat menglabakan para pedagang akik,” tuturnya.

            Hanya saja, para pedagang akik ini sebagian besar berasar dari Kabupaten Purbalinngga, karena batu akik yg banyak dijual berasal dari Sungai Klawing di Purbalingga. Sementara di Banyumas sendiri tidak ada batu sungai yg dapat dieksploitasi untuk akik.


Pameran Pesona Batu Klawing diserbu penduduk
Seruu.com-Dec

 Pameran Pesona Batu Klawing serta Barang Antik yg digelar mulai Kamis  (11/12/2014) diserbu para pecinta batu akik Klawing Purbalingga (Jateng). Begitu dibuka resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Imam Subijakto, para pengunjung bergegas menyerbu konter yg disediakan untuk puluhan perajin serta komunitas batu akik dari Purbalingga serta Banyumas.

Pameran yg baru pertama diselenggarakan di Purbalingga, dimaksudkan untuk memperkenalkan potensi keindahan batu Klawing yg kini mendunia. “Kita tidak mematok target penjualan. yg penting seluruh perajin batu akik di Purbalingga dapat saling bertemu. yg telah professional dapat memajang seluruh hasil kreasinya, yg baru coba-coba dapat termotifasi serta belajar dari seniornya,” ujar Ketua Panitia Pameran Pesona Batu Klawing serta Barang Antik, Agam Soedijono usai pembukaan, di Gedung Khongkwan eks SMP Dharma Mulya Purbalingga (Jateng), Kamis (11/12/2014).

Dikatakan Agam, pameran yg diikuti 34 stan batu akik,  14 peserta UMKM serta 6 stand non umkm, bukan hanya memamerkan hasil karya para perajin yg tersebar di wilayah Purbalingga. Namun melalui pameran tersebut pihaknya jg mengajak para perajin, penggemar , kolektor serta siapapun yg peduli dengan batu akik Klawing untuk bersama-sama mengupayakan kelestarian potensi yg dimiliki kabupaten Purbalingga.

“Kami berharap ada upaya supaya potensi batu Klawing tidak keluar Purbalingga dalam bentuk glondongan-glondongan yg belum memiliki nilai,” ujar kolektor serta perajin batu akik asal Purwokerto ini.

Para perajin batu akik Klawing, lanjut Agam, jg berharap pemkab Purbalingga dapat memberikan fasilitas ruang pamer batu akik Klawing sebagai sarana promosi serta pemasaran. Selain itu, mereka jg berharap ada bantuan peralatan supaya produksinya semakin baik serta berkembang.

Sekda Purbalingga Imam Subijakto menuturkan, selama ini Pemkab sangat memberikan perhatian terhadap perkembangan potensi kerajinan batu Klawing. Bahkan Bupati Sukento Rido Marhaendrianto, telah mengintruksikan seluruh jajaran PNS di lingkungan Pemkab untuk menggunakan cincin batu akik Klawing.

“yg dilakukan Pak Bupati, tentu menjadi wujud dukungan pemkab terhadap potensi daerah yg kini menjadi booming. Kami jg telah menggunakan cincin yg dibuat oleh perajin local Purbalingga,” kata Imam sambil menunjukan cincin nogosui yg dipakainya.

Berburu Batu Akik

Dari pengamatan Koran ini, pada hari pertama pameran para pengunjung yg terdiri dari berbagai generasi, baik masyarakat tua, anak muda, pria serta wanita bahkan sejumlah anak-anak berebut menyaksikan karya kerajinan batu akik yg dipamerkan. Bukan hanya batu akik polesan, jg dipamerkan ratusan jenis cincin batu akik asli Purbalingga maupun luar daerah, lengkap dengan ring batu akik atau yg sering desebut emban.  Pada pameran itu jg dipajang aneka rough atau bongkahan batu hias yg harganya dapat mencapai ratusan jeti bahkan menembus angka satu milyar.

Terlihat diantara pengunjung, para pejabat pemkab yg baru mengikuti acara pembukaan, ikut berburu cincin batu Klawing. Seperti, Sekda Imam Subijakto, Asisten Pemerintahan Kodadiyanto, Asisten Perekonomian, Pembangunan serta Kesejahteraan Susilo Utomo, Kepala Dinperindagkop Agus Winarno. Mereka jg membeli batu Klawing meski dijarinya telah terselip cincin batu khas Purbalingga.

Pameran Pesona Batu Klawing serta Barang Antik, akan digelar sampai Minggu (14/12/2014) di Gedung Khongkwan, Jalan MT Hasryono no 1A Purbalingga. Masyarakat dapat menyaksikan event tersebut setiap hari sampai pukul 21.00 WIB. (Py)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar